Kita Yang Dulu
Ingatkah dulu, diri kita sibuk bercengkrama
Membicarakan indahnya senja atau galaunya hidup tanpa cinta
Dulu, waktu terasa bergulir perlahan
Membuat kita terlena dan terus berjalan santai
Menikmati apa saja dengan dalih takdir
Padahal kita sadar betul bahwa waktu sangatlah berharga
Sayangnya, telah banyak waktu yang kita hargai dengan begitu murahnya
Dan kini, yang lalu telah menjadi dulu
Jangan sampai kita kembali salah jalan
Apalagi hilang tujuan
Teruslah ingat
Bahwa Allah masih membuka dekapan-Nya
Untuk memberikan cinta
Pada setiap diri yang haus akan doa
Komentar
Posting Komentar